Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Tuberkulosis Meningitis melalui Edukasi Interaktif di Puskesmas Cawang, Jakarta Timur
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3843Kata Kunci:
Tuberkulosis meningitis, edukasi interaktif, kesadaran masyarakat, kepatuhan pengobatanAbstrak
Tuberkulosis Meningitis (METB) merupakan komplikasi serius Tuberkulosis (TB) yang menyerang selaput otak, dengan angka kematian tinggi di Indonesia, yang mencatat sekitar 1 juta kasus TB baru setiap tahun berdasarkan Global TB Report 2024. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan kepatuhan pengobatan METB meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang METB melalui edukasi interaktif di Puskesmas Cawang pada 12 Maret 2025. Metode yang digunakan meliputi edukasi interaktif, distribusi flyer edukasi, dan sesi tanya-jawab. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang meningitis TB, pengobatan, dan pentingnya kepatuhan pengobatan. Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta, dengan sesi tanya-jawab selama 70 menit, yang berfokus pada faktor risiko, kepatuhan pengobatan, dan adaptasi gaya hidup. Sesi tanya-jawab yang mendominasi kegiatan (64% dari total waktu kegiatan) menunjukkan antusiasme tinggi dan kebutuhan masyarakat akan informasi yang mendalam terkait penyakit METB. Pendekatan edukasi interaktif efektif meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit METB dalam mendukung pencegahan METB dan peningkatan kepatuhan pengobatan METB.
Unduhan
Referensi
WHO, “2024 Global tuberculosis report,” 2024.
M. Alene et al., “Patient delay in the diagnosis of tuberculosis in Ethiopia: a systematic review and meta-analysis,” BMC Infect Dis, vol. 20, no. 1, Dec. 2020, doi: 10.1186/s12879-020-05524-3.
M. Luo, W. Wang, Q. Zeng, Y. Luo, H. Yang, and X. Yang, “Tuberculous meningitis diagnosis and treatment in adults: A series of 189 suspected cases,” Exp Ther Med, vol. 16, no. 3, pp. 2770–2776, Sep. 2018, doi: 10.3892/etm.2018.6496.
F. N. Qomariyah, I. A. Susanti, and A. A. Basri, “Health Education to Improve Medication Adherence among Tuberculosis Patients: A Systematic Review,” Indonesian Nursing Journal of Education and Clinic (INJEC), pp. 2527–8819, 2024, doi: 10.24990/injec.v9i1.552.
F. Mantouw and Y. Puspitasari, “Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberculosis Paru Menggunakan Pendidikan Kesehatan berbasis Health Coaching,” Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran, vol. 3, no. 2, pp. 93–101, Jul. 2024, doi: 10.55018/jakk.v3i2.56.
I. D. Duri, R. Afriansyah, and M. R. Maulana, “Pendampingan Edukasi Penyakit Tuberkulosis Penggunaan Obat TB, Hand Hygiene, dan Etika Batuk di Kelurahan Bangetayu Wetan,” Abdi Reksa, Jul. 2023, doi: https://doi.org/10.33369/abdireksa.v4.i2.56-61.
I. Maliga, P. S. Studi, K. Masyarakat, and S. Griya Husada Sumbawa, “Penyuluhan dan Pencegahan Penularan TB di tengah pandemi Covid-19 pada Masyarakat Kecamatan Donggo,” AMMA?: Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 1, no. 06, 2022.
R. Pangestika, R. K. Fadli, and R. D. Alnur, “Edukasi Pencegahan Penularan Penyakit Tb melalui Kontak Serumah,” Jurnal SOLMA, vol. 8, no. 2, p. 229, Oct. 2019, doi: 10.29405/solma.v8i2.3258.
R. Purnamasari, N. A. Noviasari, J. Albertus, I. Rosa, and H. Putri, “Edukasi Tentang Pengetahuan Pada Pasien Pengobatan TB Melalui Media Audiovisual di Wilayah Puskesmas Poncol Semarang,” Seminar Kesehatan Masyarakat, vol. 1, 2023, [Online]. Available: https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/prosidingfkm
R. A. Rahmadani, A. A. Sainal, and Suprapto, “Community Empowerment to Increase Knowledge About Tuberculosis,” Abdimas Polsaka, vol. 2, no. 2, pp. 117–123, Sep. 2023, doi: 10.35816/abdimaspolsaka.v2i2.50.
C. L. Jones, J. D. Jensen, C. L. Scherr, N. R. Brown, K. Christy, and J. Weaver, “The Health Belief Model as an Explanatory Framework in Communication Research: Exploring Parallel, Serial, and Moderated Mediation,” Health Commun, vol. 30, no. 6, pp. 566–576, Jun. 2015, doi: 10.1080/10410236.2013.873363.
G. Wira, W. Gotera, I. B. A. Nugraha, and W. E. F. Yustin, “Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Tuberkulosis,” Jurnal Kedokteran Meditek, vol. 27, no. 3, pp. 273–281, Sep. 2021, doi: 10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2126.
L. Handayani et al., “Edukasi Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Hipertensi dan TB Paru: Pengabdian kepada Masyarakat di Dusun Wonocatur, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,” Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, vol. 4, no. 4, pp. 681–689, Sep. 2024, doi: 10.52436/1.jpmi.2714.
B. E. Feleke, T. E. Feleke, and F. Biadglegne, “Nutritional Status of Tuberculosis Patients, a Comparative Cross-Sectional Study,” BMC Pulm Med, vol. 19, no. 1, Oct. 2019, doi: 10.1186/s12890-019-0953-0.
R. Gurusinga, “Education About the Importance of Nutritious Food for Pulmonary TB Sufferers at Tanjung Morawa Health Center,” JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK), vol. 3, no. 1, pp. 33–37, Jun. 2023, doi: 10.35451/jpk.v3i1.1732.
L. D. Fitri, J. Marlindawani, and A. Purba, “Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru,” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, pp. 33–42, 2018, doi: 10.33221/jikm.v7i01.50.
Yudarto, S. Agustiani, and Hermain, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Minum Obat TB Paru,” Jurnal Penelitian Perawat Profesional, vol. 6, Oct. 2024, doi: https://doi.org/10.37287/jppp.v6i5.4298.
N. Kurniasih, N. Muthoharoh, N. Harun, S. Rahmah, K. Ramdan, and M. Indriastuti, “Hubungan Pengetahuan dan Efek Samping Obat Terhadap Kepatuhan Pengobatan Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Sukaratu Tasikmalaya,” Medical Sains?: Jurnal Ilmiah Kefarmasian, vol. 7, no. 2, 2022, doi: https://doi.org/10.37874/ms.v7i2.301.