Emotional Demonstration Tingkatkan Pengetahuan Gizi dan Pengolahan Pangan Hewani untuk Cegah Stunting
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.4279Keywords:
Edukasi Gizi, Emotional Demonstration (Emo-Demo), Nagari Sulit Air, Pangan Hewani, StuntingAbstract
Stunting masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia, terutama akibat rendahnya konsumsi pangan hewani pada balita. Kegagalan pada periode pemberian makan bayi dan anak seringkali berhubungan dengan kurangnya pemahaman orang tua dan kader Posyandu mengenai gizi dan pengolahan makanan. Edukasi konvensional melalui penyuluhan dan konseling terbukti kurang efektif dalam mendorong perubahan perilaku. Nagari Sulit Air merupakan wilayah dengan prevalensi stunting balita tertinggi di Kabupaten Solok, bahkan melebihi angka nasional. Program pengabdian masyarakat ini berfokus pada penerapan metode Emotional Demonstration (Emo-Demo) sebagai inovasi edukasi gizi. Kegiatan ini melibatkan 68 peserta yang terdiri dari ibu dengan balita dan kader Posyandu. Rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui tahap sosialisasi dan koordinasi, pelatihan Emo-Demo dengan permainan interaktif “Susun Balok Cerdas untuk Anak Tumbuh Sehat”, serta tahap evaluasi. Antusiasme dan partisipasi aktif dari seluruh peserta menunjukkan bahwa penerapan metode Emotional Demonstration ini efektif dan menyenangkan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan pada nilai post-test dibandingkan pre-test. Dengan demikian, penerapan metode Emo-Demo terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku positif dalam praktik pemberian makan balita untuk pencegahan stunting.
Downloads
References
Z. Taufiqa, Modul Edukasi: ASI, Menyusui, dan Pertumbuhan Anak. Wonderland Family Publisher, 2021. [Daring]. Tersedia pada: https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=VxoeEAAAQBAJ
S. K. Wake, T. Zewotir, K. Lulu, dan Y. H. Fissuh, “Longitudinal trends and determinants of stunting among children aged 1–15 years,” Arch. Public Health, vol. 81, no. 1, hlm. 60, Apr 2023, doi: 10.1186/s13690-023-01090-7.
V. De Sanctis, A. Soliman, N. Alaaraj, S. Ahmed, F. Alyafei, dan N. Hamed, “Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood: Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting,” Acta Bio Medica Atenei Parm., vol. 92, no. 1, hlm. 11346, Feb 2021, doi: 10.23750/abm.v92i1.11346.
B. Koshy dkk., “Are early childhood stunting and catch-up growth associated with school age cognition?—Evidence from an Indian birth cohort,” PLOS ONE, vol. 17, no. 3, hlm. e0264010, Mar 2022, doi: 10.1371/journal.pone.0264010.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Profil Kesehatan Indonesia 2024.” 2025. [Daring]. Tersedia pada: https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2024
Ministry of Health of the Republic of Indonesia, Indonesian Health Survey (SKI) 2023. Jakarta: Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://drive.google.com/file/d/1AnuDQgQufa5JSXEJWpBSv4r7v6d5YZm7/view
Indonesian Health Development Policy Agency, Pocket book of the Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) 2022. Jakarta: Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2022. [Daring]. Tersedia pada: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/attachments/09fb5b8ccfdf088080f2521ff0b4374f.pdf
Dinas Kesehatan, “Rekap Status Gizi per Nagari Umur 0-59 Bulan Penimbangan bulan Februari 2024,” 2024.
WHO, WHO Guideline for Complementary Feeding of Infants and Young Children 6-23 Months of Age, 1st ed. Geneva: World Health Organization, 2023.
R. Masuke dkk., “Effect of inappropriate complementary feeding practices on the nutritional status of children aged 6-24 months in urban Moshi, Northern Tanzania: Cohort study,” PLOS ONE, vol. 16, no. 5, hlm. e0250562, Mei 2021, doi: 10.1371/journal.pone.0250562.
A. Ainy, Misnaniarti, F. Febry, dan D. Safriantini, “Potential Barriers in Implementing Local-Food-Based Complementary Feeding Practice,” J. Ilmu Kesehat. Masy., vol. 12, no. 2, Art. no. 2, Jun 2021, doi: 10.26553/jikm.2021.12.2.117-127.
Pratiwi WM dan Taufiqa, Z, Diary Pintar Bunda Menyusui dan MP ASI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Gramedia Pustaka Utama, 2017.
Z. Taufiqa, B. A. Maisa, dan R. D. Nindrea, Ibu Hebat, MP ASI Tepat, Anak Sehat. Gita Lentera, 2024.
Stunting Acceleration Secretariat, National Strategy for the Acceleration of Stunting Prevention (StraNas Stunting), 2 ed. Jakarta: Secretariat of the Vice President of the Republic of Indonesia, 2019. [Daring]. Tersedia pada: https://stunting.go.id/wp-content/uploads/2020/08/Stranas_Percepatan_Pencegahan_Anak_Kerdil.pdf
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S), “Program Makan Bergizi Gratis adalah pengungkit yang efektif untuk Percepatan dan Penurunan Stunting,” Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Wakil Presiden, 19 November 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://stunting.go.id/program-makan-bergizi-gratis-adalah-pengungkit-yang-efektif-untuk-percepatan-dan-penurunan-stunting/
Taufiqa, Z., et al, “Inovasi Kelas Gizi dalam Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI di Nagari Pilubang Lima Puluh Kota,” Urnal Abdimas Indones., vol. 4, no. 4, hlm. 538–1546, 2024, doi: https://doi.org/10.53769/jai.v4i4.1034.
M. Lorenna, N. Eva Irmawati, dan A. Rufaida Purianingtyas, “Pencegahan Stunting melalui Edukasi Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Balita,” J. Pengabdi. Masy. Indones., vol. 4, no. 1, hlm. 129–134, Jan 2024, doi: 10.52436/1.jpmi.2017.
I. Hambali dkk., “Upaya Pencegahan Stunting dengan Melakukan Sosialisasi Literasi Digital dan Demo Masak Puding Jagung Sehat di Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang,” J. Pengabdi. Masy. Indones., vol. 3, no. 6, hlm. 833–839, Des 2023, doi: 10.52436/1.jpmi.1890.
Maisa, B. A., et al, “Pembinaan Higienitas Tangan dan Makanan Dalam Pencegahan Stunting,” J. Abdimas Indones., vol. 4, no. 4, hlm. 1547–1556, 2024, doi: https://doi.org/10.53769/jai.v4i4.1033.
Global Alliance for Improved Nutrition, “Konsep Emo-Demo Dalam Emo-Demo: Emotional Demonstration (Bagian Konsep Emo-Demo),” 2021. [Daring]. Tersedia pada: https://emodemo.org/about/concept-theory
Global Alliance for Improved Nutrition, “Modul Emo-Demo Saat Ini. Dalam Emo-Demo: Emotional Demonstration,” 2021. [Daring]. Tersedia pada: https://emodemo.org/module/current-module
H. Idris, A. Rahmiwati, dan S. Purnamasari, “Edukasi gizi dengan modul makanan sehat dan media emo demo untuk pencegahan stunting,” J. Pembelajaran Pemberdaya. Masy. JP2M, vol. 6, no. 3, hlm. 925–936, Agu 2025, doi: 10.33474/jp2m.v6i3.23981.
A. F. Amri, “Edukasi Emotional Demonstration dalam Meningkatkan Pengetahuan Ibu terhadap Pencegahan Stunting,” Media Gizi Kesmas, vol. 11, no. 2, hlm. 341–350, Nov 2022, doi: 10.20473/mgk.v11i2.2022.341-350.
A. P. Faizah, R. S. Sartika, dan S. Muafiah, “PENYULUHAN PENDEKATAN EMOTIONAL DEMONSTRATION (EMO-DEMO) JADWAL MAKAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGANDARU, KOTA SERANG,” J. Pengabdi. Gizi Dan Kesehat. Masy., vol. 1, no. 2, hlm. 73–82, Mar 2024, doi: 10.53823/jpgkm.v1i2.74.
A. Biran dkk., “Effect of a behaviour-change intervention on handwashing with soap in India (SuperAmma): a cluster-randomised trial,” Lancet Glob. Health, vol. 2, no. 3, hlm. e145–e154, Mar 2014, doi: 10.1016/S2214-109X(13)70160-8.









