Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Tulus Rejo Dan Tegal Yoso Lampung Timur Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

Authors

  • Tumiar Katarina Manik Program Studi Magister Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Indonesia
  • Paul Benyamin Timotiwu Program Studi Magister Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Indonesia https://orcid.org/0000-0003-0067-5326

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3632

Keywords:

Dampak Perubahan Iklim, Kapasitas, Ketahanan, Kerentanan

Abstract

Perubahan iklim berpengaruh pada berbagai sektor, seoerti pertanian yang berpotensi mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Perubahan iklim juga membawa dampak dalam kehidupan masyarakat seperti banjir, longsor dan kekeringan, berkurangnya ketersediaan air, ekonomi petani dan nelayan, tergenangnya daerah pesisir, dan penyebaran penyakit pernafasan. Kegagalan dalam memahami kerentanan suatu wilayah/komunitas terhadap bencana akibat perubahan iklim akan mempengaruhi perencanaan dan anggaran desa dalam menghadapi bencana. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menilai ketahanan atau kerentanan dua desa tersebut terhadap dampak perubahan iklim, Kegiatan dilakukan melalui pengumpulan data primer dan sekunder, kunjungan lapang, wawancara dan pengisian kuesioner. Kerentanan dan kapasitas masyarakat dianalisa melalui metode yang sederhana yaitu memberi indeks karena tidak cukup data yang didapatkan.  Hasilnya menunjukkan kapasitas Desa Tulus Rejo dan Tegal Yoso adalah 1.964 berbanding 1.7 sedangkan kerentanan adalah 1.6 berbanding 2.04.  Kedua desa ini berpotensi tahan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, tetapi masih diperlukan pelatihan untuk peningkatan kapasitas  pemerintahan setenpat. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah diterbitkannya keputusan Bupati lampung Timur untuk pembentukan kelompok kerja pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Y. Zukmadini and F. Rohman, “Edukasi Mitigasi Dan Adaptasi Perubahan Iklim Menggunakan Film Dokumenter,” Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 6, no. 1, pp. 191–203, Apr. 2023, doi: https://doi.org/10.24198/kumawula.v6i1.39503.

Malau, L. R. E., Rambe, K. R., Ulya, N. A., & Purba, A. G. (2023). “Dampak perubahan iklim terhadap produksi tanaman pangan di indonesia”. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, vol. 23, no. 1, pp. 34–46, doi: https://doi.org/10.25181/jppt.v23i1.2418.

Komunikasi LCDI, “Kementerian PPN/Bappenas Luncurkan Dokumen Pembangunan Berketahanan Iklim – LCDI,” Lcdi-indonesia.id, Apr. 05, 2021. https://lcdi-indonesia.id/2021/04/05/kementerian-ppn-bappenas-luncurkan-dokumen-pembangunan-berketahanan-iklim/ (accessed Apr. 04, 2025).

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, “Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Lampung 2021 (Angka Sementara),” Bps.go.id, 2021. https://lampung.bps.go.id/id/pressrelease/2021/11/01/951/luas-panen-dan-produksi-padi-provinsi-lampung-2021--angka-sementara-.html

Y. Fitri, L. R. Lidya, and S. F. Retnawaty, “Tingkat Kerentanan Kota Pekanbaru terhadap Perubahan Iklim,” Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan, vol. 13, no. 2, pp. 28–34, May 2023, doi: https://doi.org/10.37859/jp.v13i2.4823.

Elysa Wulandari, Ayu Maya Sari, and Farisa Sabila, “Faktor-Faktor Kerentanan dan Upaya Mitigasi Bencana Banjir di Sub-Daerah Aliran Sungai, Kasus: Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie,” UNIPLAN Journal of Urban and Regional Planning, vol. 4, no. 2, pp. 95–95, Nov. 2023, doi: https://doi.org/10.26418/uniplan.v4i2.72192.

N. Sakuntaladewi and S. Sylviani, “Kerentanan Dan Upaya Adaptasi Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim,” Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, vol. 11, no. 4, pp. 281–293, Dec. 2014, doi: https://doi.org/10.20886/jsek.2014.11.4.281-293.

Muchsin Riviwanto and Defriani Dwiyanti, “Kerentanan Ketersedian Air Bersih dan Penyakit Akibat Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi,” Dampak, vol. 16, no. 2, pp. 123–123, Jul. 2019, doi: https://doi.org/10.25077/dampak.16.2.123-130.2019.

E. Puspitotanti and M. Karmilah, “Kajian Kerentanan Sosial Terhadap Bencana Banjir,” Jurnal Kajian Ruang, vol. 1, no. 2, p. 177, Jan. 2022, doi: https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20023.

A. Mahsyar, Jusman Jusman, A. Malikul, and Muh., “Sosialisasi Kebijakan Kebencanaan Bagi Relawan Tagana Di Kabupaten Gowa,” Kumawula Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 7, no. 1, pp. 204–204, Apr. 2024, doi: https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.50458.

IFRC.Vulnerability and capacity assessment Lessons learned and recommendations.” Accessed: Apr. 04, 2025. [Online]. Available: https://www.preventionweb.net/files/6833_VCAlessonslearneden.pdf.2006

N. R. Kumalasari, “Kapasitas Adaptasi terhadap Kerentanan dan Bencana Perubahan Iklim di Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Semarang,” Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, vol. 10, no. 4, p. 476, Dec. 2014, doi: https://doi.org/10.14710/pwk.v10i4.8173.

B. R. Saefudin, Tuhpawana Priatna Sendjaja, Dini Rochdiani, R. S. Natawidjaja, and E. Rasmikayati, “Analisis Tingkat Bahaya, Kerentanan Dan Risiko Perubahan Iklim: Studi Komparatif Petani Padi Jawa Barat Dan Jawa Timur,” MIMBAR AGRIBISNIS Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, vol. 7, no. 1, pp. 660–660, Jan. 2021, doi: https://doi.org/10.25157/ma.v7i1.4761.

S. Scherzer, P. Lujala, and J. K. Rød, “A community resilience index for Norway: An adaptation of the Baseline Resilience Indicators for Communities (BRIC),” International Journal of Disaster Risk Reduction, vol. 36, p. 101107, May 2019, doi: https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101107.

A. Jamshed, I. A. Rana, U. M. Mirza, and J. Birkmann, “Assessing relationship between vulnerability and capacity: An empirical study on rural flooding in Pakistan,” International Journal of Disaster Risk Reduction, vol. 36, p. 101109, May 2019, doi: https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101109.

M. Efendi, H. R. Sunoko, and W. Sulistya, “Kajian Kerentanan Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim Berbasis Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus Sub Das Garang Hulu),” Jurnal Ilmu Lingkungan, vol. 10, no. 1, p. 8, Apr. 2012, doi: https://doi.org/10.14710/jil.10.1.8-18.

Sekar, “Potensi Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim Capai Rp544 Triliun,” Pajakku, Aug. 22, 2023. https://www.pajakku.com/read/28e13738-28f2-4818-98a5-683116383ca1/Potensi-Kerugian-Ekonomi-Akibat-Perubahan-Iklim-Capai-Rp544-Triliun.

Gendewa Tunas Rancak, Lalu Auliya Akraboe Littaqwa, and Cahayani Agustiningrum, “Pendekatan Partisipatif Untuk Menentukan Tingkat Kerentanan Desa Pesisir Terhadap Dampak Perubahan Iklim Di Kabupaten Lombok Utara,” JURNAL ENVIROTEK, vol. 15, no. 1, pp. 66–70, Apr. 2023, doi: https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i1.223.

Manik, T. K., Rosadi, R. A. B., & Pradana, O. C. P. Risiko Bencana; Kajian Kerentanan, Kapasitas dan Pemetaan Akibat Perubahan Iklim. Mobius. 2018.

Published

2025-08-25

How to Cite

Manik, T. K., & Timotiwu, P. B. (2025). Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Tulus Rejo Dan Tegal Yoso Lampung Timur Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 5(4), 889-899. https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3632