Pemanfaatan Kearifan Lokal Bali menuju Desa Sehat Wisata Bebas Penyakit Tidak Menular di Desa Tibubeneng Kabupaten Badung, Provinsi Bali

Penulis

  • Komang Ayu Henny Achjar Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia
  • Krisnayanti Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia
  • Djamaluddin Ramlan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Indonesia
  • Sri Rahayu Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia
  • Agus Sri Lestari Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia
  • Ketut Gama Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia
  • Gst Agung Ayu Dharmawati Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia
  • Komang Wiardani Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3217

Kata Kunci:

Sehat Wisata, Kearifan Lokal Bali, Penyakit Tidak Menular

Abstrak

Tidak dapat dipungkiri jumlah penderita Penyakit tidak menular seperti DM dan hipertensi masih tinggi, walaupun pemerintah sudah melakukan beberapa terobosan melalui pemberdayaan peran keluarga dan kader lansia di rumah, program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga (PIS- PK) dengan kunjungan rumah. Peran tenaga kesehatan secara interprofesi untuk mampu berkontribusi dalam mengatasi masalah  fisik, psikologis, ekonomi dan sosial yang dihadapi lansia. Kegiatan diutamakan pada pelayanan kesehatan terintegrasi sesuai budaya lokal setempat dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada  di Bali. Perlu penanganan lansia yang berbeda di setiap budaya yang berbeda juga. Pemberdayaan komunitas melalui peran serta kelompok lokal, seperti Seka Truna Truni (STT) dan PKK, menunjukkan potensi besar dalam mendukung kesehatan lansia. Pendekatan kearifan lokal, termasuk terapi komplementer dan pemanfaatan produk herbal, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan: mewujudkan desa sehat wisata bebas penyakit tidak menular dengan memanfaatkan kearifan lokal Bali. Metode: pemberian pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembentukan kelompok diskusi, swabantu, dan peduli lansia, pembuatan percontohan toilet ramah lansia, pembuatan model kursi bantu untuk lansia dan pemanfaatan tanaman herbal dan senam kaki DM sebagai terapi komplementer. Hasil: terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perangkat desa dan masyarakat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

S. Suardiman, Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011.

Badan Pusat Statistik, “Hipertensi,” Jakarta.

Kartinah and S. Agus, “Berita Ilmu Keperawatan ,” vol. 1, no. 1, 2018, Accessed: Jan. 02, 2025. [Online]. Available: https://publikasiilmiah.ums.ac.id

I. Ihtiariyanti, R. Anggraeni, and P. H. Livana, “Respons Ansietas pada Lansia yang Mengalami Penurunan Fungsi Tubuh,” Jurnal Ilmu Kesehatan Jiwa, vol. 2, no. 1, pp. 29–40, 2020.

Z. Kuntjoro, “Masalah Kesehatan Jiwa Lansia,” 2017, Accessed: Jan. 05, 2025. [Online]. Available: www.e-psikologi.com

Paradah Indonesia, “Seka Truna-Truni.” Accessed: Jan. 05, 2025. [Online]. Available: https://www.peradah.org/.

K. Putra, “Maha Meru,” Percetakan Bali, Bali, 2020.

Bali Post, “Optimalisasi Peran PKK,” Bali Post, Denpasar, 2021.

K. Achjar, Sri Astiti, and Lita Heni, “Health Status of Older Adults with Hypertension after Family and Cadre Empowerment through Comprehensive Care,” Jurnal Media Karya Kesehatan, vol. 5, no. 1, 2022, doi: https://doi.org/10.24198/https://doi.org/10.24198/mkk.v5i1.30303.mkk.v5i1.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, “Riskesdas 2018,” Jakarta, 2018. Accessed: Jan. 05, 2025. [Online]. Available: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional

L. Trisetiawati and P. Yuniar, “Recurrent Stroke among Patients at Indonesia’s National Brain Center Hospital: Contributing Factors,” KnE Life Sciences, vol. 4, no. 4, 2018, doi: https://doi.org/10.18502/kls.v4i4.2259.

M. Flach, B. Wolfe, and Douiri, “Risk and Secondary Prevention of Stroke Recurrence,” Stroke, vol. 51, no. 8, pp. 2435–2444, 2020, doi: https://doi.org/10.1161/STROKEAHA.120.028992.

World Health Organization, “Hypertension,” WHO.

D. , G. Z. , & M. S. Webber, “Self-care in health: we can define it, but should we also measure it?,” Self Care Journal, vol. 4, no. 5, pp. 101–106, 2013, Accessed: Jan. 05, 2025. [Online]. Available: http://selfcarejournal.com/article/self-care-in-health-we-can-define-it-butshould-we-also-measure-it/

L. , de-G. A. A. , S. A. , M. G. , C. C. K. Y. , & S. S. Baatiema, “Barriers to evidence-based acute stroke care in Ghana: a qualitative study on the perspectives of stroke care professionals,” BMJ Open, vol. 7, no. 4, 2017.

K. Achjar, H. Lita, and J. Sahar, “Effectivity of Comprehensive Care towards the Improvement of Family Ability to Manage Hypertension in Older Adults Annals of Tropical Medicine and Public Health,” vol. 7, no. 4, 2021.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-04-20

Cara Mengutip

Achjar, K. A. H., Krisnayanti , K. A. ., Ramlan, D. ., Rahayu, S. ., Sri Lestari, A. ., Gama, K. ., Ayu Dharmawati, G. A. ., & Wiardani, K. . (2025). Pemanfaatan Kearifan Lokal Bali menuju Desa Sehat Wisata Bebas Penyakit Tidak Menular di Desa Tibubeneng Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 5(2), 271-282. https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3217